Our Journey
Pertemuan itu begitu sederhana. Yang awalnya diperkenalkan, tanpa harapan apa pun, hanya sekadar silaturahmi. Tapi entah mengapa, di pertemuan pertama itu hati kami terasa tenang, seolah kami telah lama mengenal. Dalam diam, kami tahu mungkin ini bukan kebetulan, melainkan cara Allah mempertemukan dua jiwa yang memang ditakdirkan bersama.
Hari-hari berjalan, doa menjadi pengikat antara kami. Setiap percakapan terasa ringan tapi penuh makna, membuat aku dan dia semakin yakin bahwa cinta tak harus lama untuk menjadi tulus. Hanya dalam setengah tahun, aku menemukan rumah dalam dirinya—dengan restu keluarga dan ridha Allah sebagai penguat.
Kini kami menikah bukan karena terburu-buru, tapi karena yakin inilah takdir terbaik. Cinta kami sederhana, tapi suci. Ia lahir dari ketidaksengajaan, namun tumbuh atas izin Allah dan bersemi dengan penuh keberkahan.