Diawali dengan pertemuan sederhana dalam lokasi kerja yang sama tahun 2024 di bulan Juli, dari sekedar kita yang ngobrol ringan hingga saling berbagi cerita tentang mimpi dan masa depan. Mungkin kedengarannya singkat, namun cukup untuk membuat kita sama-sama yakin. Bukan tentang lamanya waktu yang membuat cinta ini kuat, melainkan doa, restu, dan keyakinan bahwa kami tercipta untuk bersama. Bulan Agustus 2024 kita mulai komitmen. Hari demi hari, tawa dan do’a kami satukan dalam satu tujuan. Awal Oktober 2024 tepatnya pada tgl 6, mas dan keluarga kesini, istilah jawanya “nakokke”, yaitu pihak pria silahturahmi ke pihak wanita dengan orang tua dan keluarganya serta menyampaikan maksut dari pria bahwa ingin melamar perempuan pilihannya. Atas doa dan restu orang tua. Pertengahan April 2025 tanggal 19 kami lamaran, merupakan salah satu momen yang tak pernah kami lupakan. Dengan senyuman gugup tapi penuh keyakinan ia mengungkapkan niat untuk ke jenjang lebih serius, pelan-pelan ia memasangkan cincin ikatan di tangan ku sambil mengucapkan “Bismillah”. Sejak hari itu kami tahu perjalanan ini akan membawa kami menuju janji suci di pelaminan. Hari demi hari, tawa dan do’a kami satukan dalam satu tujuan. Kini tepatnya pada tanggal 4 Oktober 2025, di hadapan Allah orang tua dan keluarga tercinta, serta sahabatku, kami berjanji untuk saling mencintai, menghargai, dan menjaga satu sama lain dalam suka maupun duka, sehat maupun sakit, hingga akhir hayat. Kami akan berjalan berdampingan, berbagi tawa, air mata, dan doa, menjadikan rumah tangga ini tempat yang penuh kasih dan berkah. Aamiin