Kisah Cinta
Setiap langkah membawa kenangan indah.
10 Juni 2024
Di antara riuhnya pesta pernikahan seorang sahabat, dua pasang mata bertemu. Sebuah sapaan sederhana, seulas senyum, dan jabat tangan yang singkat menjadi awal kisah yang tak pernah direncanakan.
02 Agustus 2024
Percakapan pertama hadir, meski kaku, justru di situlah tumbuh benih saling menghargai. Diam-diam, hati mulai belajar untuk saling mengerti.
07 September 2024
Dengan keberanian yang lembut, seorang pria menapaki jalannya menuju rumah sang pujaan. Ia mendaki, bukan sekadar gunung, tapi restu yang menjadi awal perjalanan dua hati.
09 September 2024
Laut, pasir, dan batu karang menjadi saksi. Pertama kalinya mereka berjalan berdua. Ombak berdebur, angin berbisik, seakan ikut menenun harapan-harapan kecil di antara mereka.
12 Mei 2025
Namun cinta tak selalu lurus jalannya. Setelah delapan perjalanan bersama, pertengkaran panjang membuat mereka memilih berpisah. Melepaskan adalah cara lain untuk mencintai, meski hati tak pernah benar-benar rela.
17 Juli 2025
Hingga tiba suatu siang, denting ponsel memecah sunyi. Sebuah pesan singkat, sebuah permintaan untuk bertemu, sekadar mengantarkan buah tangan dari orangtua. Obrolan singkat terasa canggung, tapi waktu berlari cepat, seakan takut kehilangan momen.
23 Juli 2025
Untuk kedua kalinya, mereka berbincang lagi. Kali ini, bukan sekadar basa-basi. Sebuah pernyataan tulus terucap, ajakan untuk serius. Hati yang sempat retak kembali bergetar, antara bimbang dan syukur yang dalam.
03 Agustus 2025
Dengan keyakinan penuh, sang pria melangkah sendiri. Meminta izin langsung pada orang tua sang pujaan, tanpa ragu, tanpa gentar.
18 Agustus 2025
Jawaban pun datang. Restu orang tua turun bagai hujan yang menyejukkan tanah kering. MasyaAllah, doa-doa yang dipanjatkan menemukan jalannya.
28 Agustus 2025
Percakapan dua hati akhirnya berlabuh pada satu kesepakatan: lamaran. Bukan lagi sekadar mimpi, tapi langkah nyata menuju hari yang dijanjikan.
22 Oktober 2025
Perjalanan cinta ini, meski singkat, penuh warna—perjumpaan, perpisahan, kembali, lalu berlabuh. Pada akhirnya, dua insan yang pernah saling canggung kini duduk di hadapan akad. Janji suci terucap, dan cinta mereka kini bersemai dalam ikatan yang diridhai.
Thank You
✨ Begitulah, cinta bukan sekadar tentang pertemuan, tapi tentang keberanian untuk kembali, mengikhlaskan, lalu memilih sekali lagi dengan sepenuh hati