Our Love Story
First Phase :
Diantara kursi, papan tulis, dan catatan. Diam-diam hati mencatat satu nama yang tak pernah hilang dari ingatan.
Second Phase :
Satu pesan ringan yang tak pernah direncanakan justru jadi pintu menuju carita yang tak pernah kami bayangkan, namun selalu kami kenang.
Third Phase :
Kami bukan dua jiwa yang banyak bicara. Kabar kadang hanya sepenggal, jawab pun menunggu senja, pertemuan kadang menunggu bulan. Tapi kami selalu sampai di titik yang sama memilih untuk tetap ada.
Fourth Phase :
Ragu pernah singgah, bimbang sempat terasa. Tapi keyakinan yang lahir dari doa akhirnya jadi jawaban. Untuk tetap saling memilih dan menggenggam.
Final Phase:
Meski jarak tak ikut sirna, kami tetap memilih melangkah dan berdiri di atas janji untuk jadi pelabuhan bagi jiwa yang lelah, pelukan untuk mengurai luka, dan telinga untuk mendengar semua cerita meski raga tak selalu bersama. Sebab kami tahu rindu yang dijaga dalam ikatan suci lebih tenang dari pada menunggu dan membuat janji semakin lama tertunda.