Our Love Story
Di sebuah sudut tenang Kalimantan, bernama Kuala Jelai, dua jiwa lahir dan tumbuh dalam irama yang serupa.
Langit yang sama menyapa pagi kami, tanah yang sama menjadi saksi langkah-langkah kecil kami menyusuri masa kanak-kanak.
Dari bangku SD, SMP, hingga SMA kita satu atap dalam dunia yang perlahan membentuk takdir.
Juwita, sosok yang lebih dulu menapaki jenjang, adalah kakak tingkatku, namun di mata dan hatiku, ia jauh lebih dari itu.
Diam-diam, sejak dulu, aku telah mengaguminya… seperti rembulan yang tak pernah bosan menatap laut.
Tahun 2017, Juwita menyelesaikan masa SMA-nya, lalu berangkat meraih ilmu ke Kota Pelajar, Yogyakarta.
Satu tahun berselang, aku pun menyusul takdirku sendiri menuju Pontianak, mengukir cerita dan cita dalam lembar yang berbeda.
Kami terpisah oleh jarak, tapi siapa sangka...
Tak semua cinta harus tumbuh dalam dekat terkadang takdir menyemai cinta justru dari jauh.
Kata pepatah, *"Bukan karena bertemu lalu berjodoh, tapi karena berjodoh maka dipertemukan."*
Dan pada tahun 2022, benih-benih yang dulu tertanam pelan-pelan mulai tumbuh.
Kami saling mendekat, tidak lagi sekadar teman lama, melainkan dua hati yang menemukan rumah dalam satu sama lain.
Hubungan pun bersemi, menyulam hari-hari bersama dalam ikatan kasih yang suci, lebih dari dua tahun lamanya.
Lalu, pada tanggal 3 Mei 2025, aku mantap melangkah…
Dengan segenap keyakinan dan cinta, aku melamar Juwita, wanita yang sejak lama menghiasi doaku.
Dan alhamdulillah, dengan restu keluarga dan haru yang tak terbendung, kami pun mengikat janji dalam pertunangan.
Tak perlu menunggu terlalu lama untuk melangkah ke bab selanjutnya.
Kami menetapkan tanggal istimewa **2 Juli 2025**, hari di mana dua hati ini akan disatukan dalam ikatan paling suci pernikahan.
Karena kami percaya, pernikahan adalah ibadah yang paling panjang, dan semoga pula menjadi yang paling indah.
Kami mohon doa dan restu, agar cinta ini senantiasa dalam lindungan-Nya,
agar langkah kami dalam membina rumah tangga diberi kemudahan,
dan agar kisah ini bukan sekadar perjalanan, melainkan takdir yang benar-benar diridhoi hingga akhir hayat.