Awal Pertemuan
Semua berawal dari iBox, Living World Alam Sutera. Bukan, kami bukan rebutan iPhone terbaru... tapi saat itu, ada yang bikin jantung deg-degan (bukan karena harga gadget, tapi karena tatapannya). Saya pun memberanikan diri untuk menyapa, dan dia hanya tersenyum malu—senyum yang akhirnya bikin saya hang kayak gadget low bat.
Menjalin Hubungan
Setelah pertemuan itu, kami mulai sering ngobrol. Awalnya sih sok-sok bahas kerjaan, tapi lama-lama jadi curhatin hal-hal receh juga. Dari tawa-tawa kecil sampai obrolan serius soal masa depan, rasa nyaman itu tumbuh... dan pelan-pelan, tanpa disadari, jadi cinta yang bikin kami update status (bukan di medsos aja, tapi di hati juga).
Lamaran
Setelah melalui hari-hari dengan segala drama (termasuk debat milih tempat makan), kami sepakat: kayaknya kita cocok deh buat seumur hidup. Maka, dengan restu keluarga dan suasana hangat, proses lamaran pun berlangsung. Nggak ada kembang api sih, tapi senyum kami waktu itu udah cukup terang buat nyalain satu kota kecil.
Pernikahan
Dan sekarang… akhirnya kami siap melangkah ke jenjang selanjutnya! Kami mengundang kamu untuk jadi saksi momen paling spesial dalam hidup kami—pernikahan yang (semoga) cuma sekali seumur hidup ini.
Dress to Impress:
Our Dress Code
Let's make this event a stylish one!
Ladies, wear anything black.
Gentlemen, wear your black suit & tie.
It's gonna be a garden party!
Our Pre-wedding Gallery
"Sesungguhnya permulaan cinta dan penyebabnya adalah hal yang sifatnya opsional (ikhtiyari) dan bisa diusahakan. Maka barang siapa mengupayakannya (menikahi) niscaya dampaknya akan muncul tanpa dikehendaki."
Ibn Qayyim al-Jauziyyah dalam kitab Raudlah al-Muhibbin wa Nazhah al-Musytaqin