“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang.”
Q.S. Ar-Rum : 21
"Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."
Matius 19 : 6
- & -
LOVE STORY
TEMU
Kami datang dari dua sisi dunia yang berjalan dengan irama berbeda. Satu tumbuh di tepian laut yang berbisik dan bergelora, dalam budaya penuh warna yang tenang sekaligus lantang. Satunya lagi dibesarkan di kota kecil, harum rempah dan cerita lama yang mengalun pelan di setiap sudut jalan. Dunia kami tak pernah berpapasan sebelum ini. Namun dalam percakapan sederhana dan waktu yang tak dirancang, kami saling mengenal—pelan, tapi pasti.
Di antara sunyi yang kami peluk bersama, kami menyukai dingin yang tak memaksa bicara, langit luas yang membuat hati kecil lega, dan jalan setapak yang mengajarkan makna pulang tanpa peta. Mungkin karena gunung tak pernah benar-benar memisahkan—ia justru menyatukan lewat rasa yang sulit dijelaskan: tenang, jujur, dan tulus. Dari kesamaan itu, kami belajar berjalan berdampingan, membawa perbedaan sebagai warna, dan langkah sebagai janji.
RENGKUH
Di antara angin dan senja, dua insan dengan kepala yang berbeda bertemu, membawa cara pandang yang unik pada hidup ini. Seperti dua sungai yang mengalir dari sumber berbeda, kadang deras, kadang tenang—menemukan jalannya bersama. Setiap tawa dan sunyi menjadi pelajaran, mengenal lebih dalam siapa kami sebenarnya.
Perjalanan ini membawa kami menyusuri lekuk hati dan latar yang tak selalu serupa, namun saling melengkapi. Dari cara pandang yang berbeda, kami temukan hangatnya pelukan yang mengikat erat, menumbuhkan cinta yang tulus dan sederhana, memupuk asa dalam setiap langkah dan cerita yang kami rajut bersama.
SIMPUL
Di penghujung tahun yang mulai merunduk, dua keluarga bertemu bukan hanya lewat kata, tapi lewat cerita dan doa yang melayang pelan. Orang tua kami saling mengenal, menyerahkan kepercayaan seperti menaruh benih di tanah yang subur—harap tumbuh jadi sesuatu yang indah, kuat, dan penuh arti. Dari kehangatan itu, kami memetik janji yang tak terucap tapi terasa hangat di setiap hela napas.
Janji ini seperti sinar senja yang manis, merambat lembut di ujung hari tanpa harus tergesa, membawa kami melangkah bersama. Bukan sekadar ikatan, tapi komitmen yang lahir dari rasa hormat, dari hati yang siap saling menjaga. Di penghujung tahun itu, kami mulai menulis bab baru—dengan harapan, doa, dan cinta yang tulus, sebagai pijakan menapaki jalan pulang yang akhirnya kita sebut rumah.
PADU
Kehadiran kami membawa cerita seperti kabut yang perlahan menyelimuti puncak-puncak gunung—lembut, tenang, dan penuh harap. Dua hati yang dulu berdiri di lereng berbeda kini berani menapaki jalan yang sama, mengikat janji di antara angin sepoi dan bisikan pepohonan. Undangan ini menjadi jembatan kecil yang menghubungkan langkah kita, mengundang doa dan harapan yang mengalir hangat dari kejauhan.
Di hari yang kami nanti, kami berharap restu dan doa kalian menjadi gemercik air di sungai pegunungan—mengalir tulus, menguatkan setiap langkah kami ke depan. Semoga kita bisa bersama-sama menumbuhkan cinta yang kokoh, seperti akar pohon yang mencengkeram bumi, menantang waktu dan musim yang berganti.
Tidak ada yang spesial dalam cerita kami. Tapi kami sangat spesial untuk satu sama lain, dan kami bersyukur, dipertemukan Tuhan diwaktu terbaik. Kini kami menanti hari istimewa kami.
Wedding
Gift
Doa restu anda merupakan karunia yang sangat berarti bagi kami. Jika memberi adalah ungkapan tanda kasih, anda dapat memberi kado secara cashless.